Perbedaan Sesak Napas karena Virus Corona dan Asma

Perbedaan Sesak Napas karena Virus Corona dan Asma

Asma dan COVID-19 sama-sama menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala sesak. Tapi, apa sih ciri-ciri sesak napas virus corona asma?

Sesak napas adalah salah satu gejala yang sering muncul pada penderita virus corona. Tak heran, begitu gejala sesak napas muncul, banyak orang langsung mengaitkannya dengan COVID-19. Padahal, ada banyak penyakit yang ditandai sesak napas, salah satunya asma.

Jadi, apakah perbedaan gejala sesak napas karena virus corona dan asma?

Perbedaan Sesak Napas Asma dan COVID-19

Anda tidak perlu terlalu bingung. Gejala sesak napas akibat asma dan COVID-19 sebenarnya cukup berbeda. Apa dan bagaimana perbedaannya? Berikut ulasannya:

Sesak Napas Asma

Dijelaskan dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, gejala sesak napas pada asma muncul ketika ada pemicunya, misalnya alergi pada debu, bulu binatang, dan sebagainya. “Sesak napas akibat asma pasti ada pemicunya, karena asma merupakan proses radang akibat reaksi alergi yang dipicu oleh alergen,” tuturnya.

Itu sebabnya, salah satu cara terampuh mengatasi asma adalah dengan menghindari alergen dan minum obat yang diberikan dokter. Adapun beberapa gejala umum asma adalah:

  • Sesak napas yang disertai dengan batuk
  • Sesak napas yang disertai mengi (muncul suara melengking saat bernapas)
  • Napas jadi cepat
  • Muncul sesak di dada
  • Sesak napas muncul karena ada pemicu alergen
  • Gejala bisa datang secara bertahap atau bisa datang tiba-tiba setelah kontak dengan pemicu alergen

Pada kondisi yang berat dan parah, penderita asma dapat mengalami bibir atau kuku jari membiru (mungkin terlihat pada kulit yang lebih terang), dan lubang hidung terbuka lebar.

Sesak Napas Gejala COVID-19

Bagaimana dengan sesak napas akibat COVID-19? Dijelaskan dr. Astrid, “Sesak napas karena virus corona pemicunya adalah virus. Mekanismenya bukan karena reaksi alergi.

Jadi, ada pathway yang memang berbeda.” Selain itu, ciri-ciri sesak napas akibat coronavirus juga datang bersamaan dengan demam dan panas dingin. Sesak napas akibat virus corona juga disertai dengan:

  • Nyeri otot atau sendi
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Flu dan batuk
  • Hidung tersumbat
  • Diare dan mual
  • Kehilangan indera perasa dan penciuman (anosmia)

Gejala yang dirasakan berkisar 7 hingga 25 hari. Berbeda dengan asma yang gejalanya bisa muncul kapan saja dan mereda jika sudah diberikan obat. Nah, cukup signifikan kan perbedaannya?

Apa yang Bisa Dilakukan Penderita Asma yang Terinfeksi COVID-19?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), penderita asma dengan intensitas sedang dan berat lebih berisiko mengalami komplikasi akibat COVID-19. Itu sebabnya, saat Anda punya asma dan merasakan gejala infeksi COVID-19, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Isolasi mandiri dan jalani tes sesegera mungkin untuk memastikan benar-benar terinfeksi virus corona.
  2. Kalau Anda benar terinfeksi COVID-19, hubungi fasilitas kesehatan COVID-19. Sampaikan jika Anda terkena virus corona dan asma.
  3. Jangan lupa untuk mengabarkan orang-orang yang berkontak dengan Anda dalam beberapa hari terakhir. Sarankan mereka untuk melakukan tes PCR.
  4. Segera sampaikan kepada fasilitas kesehatan COVID-19 jika keluhan memburuk.
  5. Tetap menjalani rencana tindakan asma yang telah dibuat dokter.
  6. Tetap mengonsumsi obat-obatan yang biasa diresepkan dokter.
  7. Pantau selalu gejala asma yang dirasakan. Jika gejala asma memburuk atau terjadi serangan, segera minta bantuan medis dan ambulans.

Penanganan pada penderita asma yang terinfeksi COVID-19 harus dilakukan dengan tepat untuk mencegah komplikasi, seperti pneumonia. Hindari juga alergen asma yang bisa memperburuk kondisi. Selanjutnya, dijelaskan dr. Astrid, tidak semua penderita asma yang terkena COVID-19 harus dirawat di rumah sakit atau ICU.

“Masuk ICU atau tidak, parameternya bukan karena pasien menderita asma. Tapi tergantung kondisi klinis pasien sendiri. Misalnya, tingkat kesadaran, saturasi oksigen, fungsi organ, dan sebagainya. Jadi enggak bisa dibilang penderita asma dengan COVID-19 harus di ICU,” ujar dr. Astrid.

Sumber  : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3647866/perbedaan-sesak-napas-karena-virus-corona-dan-asma

Leave a comment

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes